Bima.- Setiap petani, sangat berharap panennya melimpah dan harganya pun melambung tinggi. Karena mulai dari membeli bibit yang sangat mahal juga harga pupuk dan obat-obatan dinilai merepotkan petani, bercocok tanam, membersihkan ladang, menanam, melakukan pemupukan juga penyemprotan hama pada tanaman jagung hingga panen semuanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun kenyataannya, berbanding terbalik dengan harga Jagung saat ini yang kian merosot. Fenomena ini tentunya petani jagung merasa rugi, meradang dan menjerit Karena menurut mereka dengan merosotnya harga jagung, pemerintah seolah membutakan mata dan terkesan menutup telinga.
Salah satu petani Husen warga RT.04 Desa Tambe Kecamatan Bolo mewakili ratusan petani jagung yang menggarap ladang jagung di daerah Sumbawa pada media ini keluhkan harga jagung yang kian merosot.
Diceritakannya, jauh jauh hari sebelum melakukan penanaman jagung, diawali dengan proses pembersihan lahan yang memakan waktu berhari-hari dengan melibatkan beberapa orang tenaga yang diupahnya, selanjutnya melakukan penyemprotan awal sebelum tanam. Kemudian dilanjutkan dengan menaman bibit jagung membutuhkan puluhan pekerja yang disewakan tenaganya.
Biaya yang sangat besar tersebut didapatnya dari Bank BRI dengan cara berutang. Bermodal kepercayaan bank- lah sehingga proses itu bisa berjalan . Tak nain- main berani meminjam uang bank dengan angka yang fantastis, kisaran puluhan hingga ratusan juta rupiah, spekulasi itu sengaja dilakukan demi ingin mengubah nasib menjadi lebih baik. " Jika panen melimpah dan harga jagung meroket, nasib pun mujur sehingga anak- anak bisa sekolah dan kuliah juga bisa mengembalikan uang bank yang dipinjamnya.harapnya.
Rupanya harapan dan impian itu tidak mungkin dapat terkabulkan seiring dengan merosotnya harga jagung yang kian mencekik.
Jeritnya lagi, jika dibanding dengan tahun lalu, harga jagung cukup menggembirakan dirinya dan keluarga juga bagi rekan petani lainnya dimana harga jagung menembus di atas 500 per kwintal sekarang justru semakin merosot hanya mampu menembus 430 per kwintal itupun baru beberapa orang yang panen, jika serentak panen maka dengan sendirinya harganya pun semakin parah dan mencekik,bebernya kesal sembari menyesali nasib.
Atas nama petani jagung seantero jagat raya sangat berharap kepedulian pemerintah untuk duduk bersama dengan pengusaha terkait sehingga harga jagung bisa melambung naik.Dengan demikian kamipun bisa membayar utang di bank dan selebihnya untuk keperluan sehari-hari untuk menyambung hidup demi masa depan si buah hati yang dilahirkan. " Tidak hanya anak pegawai atau anak orang kaya yang bisa menyekolahkan anak tapi kami juga punya mimpi terindah buat sang anak" ,harapnya tulus.
Menutup perbincangan dengan media ini, Husen sangat berharap pada pemerintah untuk segera mencarikan solusi terbaik agar harga jagung stabil mengingat biaya yang sudah dikeluarkan sangat besar. " Dalam hal ini kepedulian pemerintah seperti bupati dan para anggota dewan bisa duduk bersama dengan para pengusaha untuk membahas persoalan yang dihadapi petani tentang harga jagung yang merosot". ( Titus )
COMMENTS