Direktur RS Sondosia Dr firman, MPH berpose bersama Kasi Humas Irfan beserta staf |
Pena Warta NTB Perubahan cuaca termasuk dampak terjadinya banjir, secara umum telah membuat angka kunjungan di berbagai fasilitas kesehatan di Kabupaten Bima meningkat, baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit.
Di Pusat Kesehatan Masyarakat ( PKM ) Bolo, dengan terjadinya lonjakan pasien sehingga penambahan tenda dan tempat tidur pasien harus dilakukan secara darurat oleh Dinas Sosial. Langkah tersebut dilakukan untuk mengatasi tingginya kunjungan masyarakat yang sakit.
Rumah sakit yang terletak di jalan negara juga terlihat kebagian peningkatan volume layanan, demikian dikatakan direktur RS Sondosia Dr. Firman. M.PH melalui Kasi Humas, Irfan, S.Kep. Ns
Pantauan media di Rumah Sakit Umum Daerah Sondosia menunjukan aktifitas di berbagai ruang perawatan. Bahkan saat terjadi hujan deras, beberapa ruangan yang tergenang, pasiennya harus di ungsikan ke ruangan lain yang aman.
Terkait dengan itu, direktur RSUD Sondosia, Dr. Firman, MPH membenarkan tiga bulan terakhir volume pelayanan di rumah sakit cukup meningkat. “Puncaknya di bulan Desember ini, seperti IGD, jika dua bulan sebelumnya sekitar 350 pasien yang dilayani, hingga 27 Desember sudah lebih 500 pasien yang dilayani”, jelasnya.
Menurutnya, ruangan-ruangan perawatan juga mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dibanding sebelumnya. Seperti pasien kelas III, jika dua bulan sebelumnya berkisar 100 pasien, maka hingga 27 Desember telah melayani lebih 120 pasien. Peningkatan ini juga terjadi diruangan lain seperti Kelas I, II, Perawatan Bedah, Nifas/Bersalin, hingga pelayanan penunjang,terangnya..
Menyinggung tentang kendala yang dihadapi saat terjadi lonjakan kasus seperti sekarang, doctor alumni UGM ini menuturkan kalau tantangan dan kendala banyak. “pasti yah… gedung dan bangunan kita usianya sudah cukup lama, demikian juga struktur atau desain gedungnya, jadi banyak masalah saat musim hujan seperti ini”, jelasnya. “Tapi kami juga tidak patah semangat yah, kami lakukan apapun untuk memaksimalkan pelayanan dengan sumber daya yang ada. " Misalnya air yang tergenang, disamping menyediakan pompa penyedot, kami juga menambah saluran air agar bisa mengalir”, imbuhnya.
Sedangkan secara umum Tahun 2024 RSUD Sondosia telah mengagendakan dan sebagian besar telah terealisasi seperti target peningkatan volume pelayanan, pembukaan kamar operasi, ruang perawatan bedah, fisioterapi, ICU, NICU, perawatan instalasi air limbah, operasional RM, penambahan jumlah tempat tidur yang awalnya 42 TT, saat ini menjadi 101 TT. “Khusus jumlah TT ini sangat membantu kami saat terjadi lonjakan kasus seperti Desember ini. Bahkan dengan jumlah TT ini, kami telah mengajukan usulan kenaikan kelas RS. Menunggu di visitasi/dinilai saja, mudah - mudahan segera di tahun 2025 ini”, harapnya. Apalagi menurutnya, menurut rencana Tahun 2025 RSUD Sondosia akan membangun 1 gedung lantai II dengan output 70 TT dengan standar KRIS (Kelas Rawat Inap Standar) dan penambahan operasional 1 kamar untuk operasi yang standar.
Namun demikian, direktur beserta manajemen RSUD Sondosia juga menyadari bahwa masih banyak PR yang dihadapi RS. " Seperti ketersediaan dokter spesialis tetap, kapasitas SDM, ketersediaan sarana dan prasarana pendukung hingga biaya perawatan gedung atau operasional RS. “kami mohon maaf kepada masyarakat pengguna layanan yang merasakan berbagai kekurangan, Segala masukan dan saran adalah berharga untuk kami menatap tahun 2025 ini. Mohon doa dan dukungannya”, tutupnya. ( Titus Arieyanto )
COMMENTS