Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Zunaidin, S.Sos, MM
Bima Pena Warta NTB
Sejumlah dewan guru SMPN 5 Palibelo pada Kamis (6/2) mendatangi kantor Dikpora Kabupaten Bima.
Kehadiran sejumlah guru honorer yang telah mengabdi hampir dua puluh tahun tersebut menghadap Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Zunaidin, S.Sos,MM untuk mendapatkan kejelasan terkait 9 orang guru suka rela yang mengabdi di sekolah itu, dimana baru beberapa bulan mengabdi ternyata bisa ikut tes PPPK kemarin padahal terhadap 9 guru tersebut belum saatnya untuk mengikuti tes PPPK .
Dalam hal ini ada dugaan keterlibatan sang kepala sekolah yang lama dengan kepala sekolah yang baru dengan memberikan SK kepala sekolah terhadap 9 guru sehingga berdasarkan SK kepala sekolah, pihak Dinas Dikpora menerbitkan SK dinas.
Salah seorang guru yang keberatan namanya disebutkan menuturkan, terkait 9 orang guru yang telah masuk di Dapodik tersebut sangat keberatan untuk ikut tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ( PPPK ) pada April mendatang. " Kami sangat keberatan terhadap 9 orang guru itu, walau mereka telah masuk dalam Dapodik", tegasnya.
Namun setelah mendapat penjelasan dari sang Kadis bahwa 9 orang yang telah terkafer dalam Dapodik tersebut secara legowo harus menerima kenyataan dalam hal ini tidak diperkenankan untuk ikut tes PPPK tahun ini.
Ditemui di ruangan kerjanya Kepala Dinas Dikpora, Zunaidin, S.Sos, MM mengatakan terkait dengan 9 orang guru yang mengabdi belum mencapai empat semester atau dua tahun sebagai guru honorer dapat dipastikan untuk tidak ikut tes PPPK dan mereka pun harus legowo , ikhlas dan tulus menerimanya, tegasnya.
Dipastikan bagi guru yang mengabdi 2024-2025 tidak bisa ikut tes PPPK kecuali bagi mereka yang
Linearitas ( penyesuaian ) dari daerah lain di Ruang Talenta Guru ( RTG ) dan dikomparasi ( persamaan perbedaan ) . Sesungguhnya bahwa persoalan yang dihadapi SMPN 5 Palibelo dianggap selesai dengan saling menghormati dan menghargai antara yang satu dengan yang lain. " Alhamdulillah, masalah tersebut sudah selesai, terurai dan tuntas bahkan kedua belah pihak sudah saling menghormati ", imbuhnya.
Pantauan media ini, sejumlah guru bergegas keluar dari ruangan kepala dinas menuju kantor BKD Kabupaten Bima. Di situ terlihat dalam ruangan Pengembangan untuk melakukan koreksi dan evaluasi ( Red )
COMMENTS