Bima, Pena Warta NTB.- Wakil Bupati Bima, dr. H. Irfan Jubaidy melakukan pemantauan pelaksanaan Program Imtaq Serentak (PIS) di SMPN 1 Woha, Senin (10/3). Dalam kunjungan pemantauan yang menjadi program Dinas Dikbudpora tersebut, Irfan Jubaidy didampingi sejumlah pejabat dinas seperti Kepala Dinas, Zunaidin, S.Sos., MM, Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar, Husnul Khotimah, S.Fil, Kepala Sekurpedik P2K, Dr. Karyadin, dan Kepala Seksi Paud, Mawardin, S.Ag.
Di SMPN yang dipimpin Najamuddin, S.Pd tersebut, orang kedua di Pemerintah Kabupaten Bima tersebut melakukan kunjungan kelas dan melakukan komunikasi dengan siswa dan guru yang mengajar terkait materi Imtaq dan kegiatan selama ramadhan. Siswa pun menyambut antusias dan senang karena ternyata sosok wakil bupati itu begitu familiar bagi mereka karena menjadi kontestan pada Pilkada Kabupaten Bima berpasangan dengan Ady Mahyudi dan akhirnya terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bima saat ini.
“Ini kunjungan pertama saya di sekolah. Dan ini bersamaan dengan momentum bulan Ramadhan untuk ikut memastikan kegiatan pembelajaran dengan PIS yang diprogramkan Dinas Dikbudpora berjalan dengan baik. Selain itu, saya juga berkesempatan melihat gedung SMPN 1 Woha yang bekas kebakaran sehingga bisa dilakukan komunikasi lebih lanjut dan intervensi kebijakan nantinya”, ujarnya.
Hal yang sama juga dikemukakan Zunaidin. Zunaidin yang telah memimpin Dinas Dikbudpora selama 6 tahun tersebut mengatakan, kunjungan wakil bupati tersebut untuk memantau kegiatan pembalajaran berbasis PIS. Sekaligus juga melihat gedung bekas kebakaran di SMPN 1 Woha. Berdasarkan DPA yang ada hari ini, untuk sementara anggaran perbaikan gedung itu sebesar 3, 5 miliar yang bersumber dari APBD”, ujar mantan Kadis Capil ini.
Sementara itu, Karyadin yang telah 6 tahun memimpin Sekurpedik P2K tersebut mengatakan, PIS merupakan program seksinya yang didasarkan atas edaran Kadis Nomor: 423/185/01.1/B/2025 tertanggal 10 Februari 2025. Menurut doktor lulusan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini, PIS merupakan instrumen pembangunan karakter peserta didik. Ramadhan menjadi momentum baik untuk melakukan pembelajaran berbasis PIS. Karena itu lanjut mantan Ketua Komisi Hukum dan HAM PB HMI MPO ini, satuan pendidikan diharuskan menyusun meteri PIS secara sistematis dari 10 – 15 April 2025.
“PIS semangatnya adalah instrumen pembangunan karakter peserta didik. Ramadhan momentum strategis untuk itu. Ini diperlukan kemampuan manajemen satuan pendidikan untuk menyusun jadwal PIS secara sistematis sehingga kegiatannya terjadwal dan berkelanjutan. Karena dua minggu sebelum ramadhan kita sudah sosialisasikan kepada satuan pendidikan supaya menyiapakannya secara baik. Kunjungan itu untuk memastikan pelaksanaan PIS berjalan dengan baik”, ujarnya.
COMMENTS